SEJARAH STRUKTUR BENZENA
Penemuan struktur benzena merupakan salah satu struktur kimia yang memiliki sejarah menarik. Friedrich August Kekule atau yang lebih dikenal dengan nama Kekule berani membangun suatu pemahaman ilmiah yang bersumber dari sesuatu yang dianggap sama sekali bukan metode ilmiah. Pada masa itu, struktur benzena menjadi salah satu masalah besar dalam rumus kimia yang sulit terpecahkan sampai lebih dari 100 tahun. Tidak ada yang dapat menggambarkan bagaimana enam atom karbon (C) dan enam atom hidrogen (H) membentuk struktur benzena serta dalam bentuk apa sebaiknya rumus itu ditampilkan.
Suatu malam tahun 1865, Kekule tertidur di dekat perapian. Kekule melihat ular bergerak menariÂ-nari. TibaÂ-tiba bagian ekor dari ular itu bersambungan dengan kepalanya, maka terjadilah gelang rantai yang terus berputarÂ-putar. Mimpi inilah yang menghantarkan Kekule pada penemuan struktur benzena. Kemudian, ia coba ceritakan kepada ahli kimia yang lain perihal mimpi ini. Sayangnya, teman-teman Kekule menganggap bahwa mimpi tersebut hanyalah bunga tidur yang tidak ada hubungannya dengan ilmu kimia. Namun, Kekule tetap berpendapat bahwa ini bukanlah mimpi yang biasa saja karena mimpi tersebut selalu teringat dalam benaknya. Akhirnya Kekule berusaha menghubungkan antara mimpinya dengan struktur benzena yang masih misterius tersebut.
Usulan struktur benzena Kekule
Misteri tersebut terpecahkan setelah Kekule mengeluarkan hipotesisnya yang menggambarkan bahwa struktur benzena berupa enam atom karbon yang terdapat di sudutÂ-sudut heksagon beraturan dengan satu atom hidrogen melekat pada setiap atom karbon, seperti penggambaran pada mimpi Kekule. Agar setiap atom karbon mempunyai valensi empat, ia menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua berselang di sekeliling cincin, yang sekarang lebih dikenal sebagai sistem konjugasi ikatan ganda dua. Kekule menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua bertukar posisi di sekeliling dengan cepat sehingga reaksiÂ-reaksi khusus pada alkena tidak dapat terjadi.
​
Hasil karya besar Kekule sampai sekarang memberikan kontribusi utama pada kemajuan ilmu kimia, terutama penentuan struktur benzena serta tetravalensi karbon yang kemudian hari diperluas ke bentuk tiga dimensi oleh Jacobus Henricus van’t Hoff. Struktur itu kemudian diteruskan ke bentuk teori elektron oleh Joseph Achille Le Bel dan G. N Lewis, serta ke bentuk mekanika kuantum oleh Linus Carl Pauling.
Perkembangan struktur benzena penyempurna struktur Kekule
Penggunaan simbol-simbol kimia kemudian semakin berkembang seiring dengan canggihnya visualisasi komputer serta perkembangan dunia industri yang berkontribusi dalam memberikan penjelasan teoretis, baik kualitatif maupun kuantitatif. Simbol-simbol tersebut meliputi rumus kimia, persamaan reaksi, bentuk gambar, diagram, aljabar, grafik, mekanisme reaksi, simbol kimia, struktur kimia, nomor, stoikiometri, perhitungan matematik, analogi, dan model kit.